Pada akhirnya akan terulang lagi, Kisah yang sama, kejadian yang sama.
Mengharapkan yang tak mungkin, Bertepuk sebelah tangan, Berjuang untuk orang yang tidak pantas diperjuangkan, Ah itu sudah sering terjadi.
Berharap dapat memperbaiki kisah lalu dan mendapatkan apa yang saat ini sedang aku perjuangkan.
Ternyata tak semudah apa yang dibayangkan.
Terulang lagi dan lagi.
Mungkin sudah waktunya untuk menyadari, bukan aku yang kamu mau, Mungkin hatimu sudah atau masih menyimpan sesuatu atau bahkan seseorang, Entahlah aku tidak tau itu, hanya kamu dan tuhan yang tau.
Begitupun rasa dan harapan yang kini engkau hancurkan ini, hanya aku dan tuhan yang tau.
Berharap tuhan menyampaikan perasaan ini, Tapi mungkin tuhan telah memilih orang yang lebih tepat.
Sudahlah, aku tidak menyalahkanmu atas semua kekecewaan ini, aku sudah terbiasa dengan rasa sakit. Ini semua hanya karna aku yang terlalu berharap, selalu menunggu seolah olah semua akan berjalan lancar.
Menjauh...
Ah mustahil sepertinya, Bukan seperti itu caranya, Itu hanya akan membuat yang luka semakin terluka, yang patah semakin hancur.
Menjauh hanya akan membuat jarak semakin jauh, Setelah kamu dapatkan kebahagiaan lain, Justru luka yang lebih parah yang akan muncul.
Percayalah, Yang aku takutkan hanyalah munculnya orang lain yang dapat membuatmu bahagia, yang dapat menghapus air matamu, yang dapat membangkitkanmu ketika kamu jatuh, Aku takut itu.
Meskipun besar kemungkinan pada akhirnya aku harus menerima kamu bahagia, relakan meski bukan aku yang membuatmu bahagia, Karna memang tujuan awalku juga sama, ingin membuatmu bahagia (Bersamaku).
Tak henti aku doakan yang terbaik, meski awalnya ku kira akulah yang terbaik.
Memang benar, ketika orang jatuh cinta semua terlihat begitu indah, apalagi itu tentang kamu. Namun ketika kita berkhayal dan berharap, Selalu dihantui bayangan "Apa Dia Juga Merasakanya?" Entah lah hanya tuhan yang tau..
Aku akan tetap disini, ditempat dimana aku menunggumu, barangkali kamu suatu saat nanti akan menyadarinya, kamu tentu tau dimana harus mencari tempat perasaan yang tulus mencintaimu setelah kedua orang tua mu.
Masih tetap berharap, dan menunggu kamu menengok ke arahku.
Memperhatikanmu dari setiap keseharianmu, setiap tawa, dan setiap bahagiamu.
Meskipun hanya aku yang jatuh cintaa...
Mengharapkan yang tak mungkin, Bertepuk sebelah tangan, Berjuang untuk orang yang tidak pantas diperjuangkan, Ah itu sudah sering terjadi.
Berharap dapat memperbaiki kisah lalu dan mendapatkan apa yang saat ini sedang aku perjuangkan.
Ternyata tak semudah apa yang dibayangkan.
Terulang lagi dan lagi.
Mungkin sudah waktunya untuk menyadari, bukan aku yang kamu mau, Mungkin hatimu sudah atau masih menyimpan sesuatu atau bahkan seseorang, Entahlah aku tidak tau itu, hanya kamu dan tuhan yang tau.
Begitupun rasa dan harapan yang kini engkau hancurkan ini, hanya aku dan tuhan yang tau.
Berharap tuhan menyampaikan perasaan ini, Tapi mungkin tuhan telah memilih orang yang lebih tepat.
Sudahlah, aku tidak menyalahkanmu atas semua kekecewaan ini, aku sudah terbiasa dengan rasa sakit. Ini semua hanya karna aku yang terlalu berharap, selalu menunggu seolah olah semua akan berjalan lancar.
Menjauh...
Ah mustahil sepertinya, Bukan seperti itu caranya, Itu hanya akan membuat yang luka semakin terluka, yang patah semakin hancur.
Menjauh hanya akan membuat jarak semakin jauh, Setelah kamu dapatkan kebahagiaan lain, Justru luka yang lebih parah yang akan muncul.
Percayalah, Yang aku takutkan hanyalah munculnya orang lain yang dapat membuatmu bahagia, yang dapat menghapus air matamu, yang dapat membangkitkanmu ketika kamu jatuh, Aku takut itu.
Meskipun besar kemungkinan pada akhirnya aku harus menerima kamu bahagia, relakan meski bukan aku yang membuatmu bahagia, Karna memang tujuan awalku juga sama, ingin membuatmu bahagia (Bersamaku).
Tak henti aku doakan yang terbaik, meski awalnya ku kira akulah yang terbaik.
Memang benar, ketika orang jatuh cinta semua terlihat begitu indah, apalagi itu tentang kamu. Namun ketika kita berkhayal dan berharap, Selalu dihantui bayangan "Apa Dia Juga Merasakanya?" Entah lah hanya tuhan yang tau..
Aku akan tetap disini, ditempat dimana aku menunggumu, barangkali kamu suatu saat nanti akan menyadarinya, kamu tentu tau dimana harus mencari tempat perasaan yang tulus mencintaimu setelah kedua orang tua mu.
Masih tetap berharap, dan menunggu kamu menengok ke arahku.
Memperhatikanmu dari setiap keseharianmu, setiap tawa, dan setiap bahagiamu.
Meskipun hanya aku yang jatuh cintaa...
