Blog ini bukan blog motivasi ataupun blog pengetahuan, Jadi jangan kecewa membacannya. Tertawalah jika ada hal yang pantas ditertawakan, menangislah jika ada hal yang pantas ditangiskan. Sebagai manusia yang baik tentu tidak baik juga menghina karya orang lain, hargailah walaupun hanya seperti sebutir pasir di sebuah padang pasir. Tentunya Sempurna hanya milik Andra & The Backbone dan Cinta Yang Sempurna Hanya Milik Kangen Band.

Sabtu, 30 November 2013

Payung Teduh Dan Nada Keempat Yang Hilang

Post ini bukan karya saya, namun karya bung http://ranselhitam.wordpress.com/ saya hanya menyukainya serta berniat mengunggah dan menyebarkannya, tidak ada maksud membajak serta melanggar hak cipta. Jelas dalam post ini saya menyertakan penciptanya serta link asli pemiliknya. Post ini luar biasa, saya pun terpukau serta berkaca kaca membacanya. Saya mohon dengan segala hormat untuk tidak menjudge yang tidak baik. Terima kasih.

 

 Payung Teduh dan Nada Keempat yang Hilang

Temaram langit senja menemani perjalanan saya meninggalkan Magetan untuk kembali ke Jogja. Kesiur angin menerbangkan anak rambut saya yang kala itu memilih duduk di sambungan gerbong. Di antara laju kereta yang terus menderu, saya dan Faa berbincang tentang banyak hal. Mulai dari langkah demi langkah yang telah kami tapaki, mimpi-mimpi yang ingin digenapi, hingga perdebatan demi perdebatan dengan orang terdekat yang kadang tidak memahami jalan yang kami pilih. Di kejauhan, Gunung Lawu nampak berdiri dengan kokoh.
Jelang malam, Faa memutar musik dari ponselnya. Dia memperdengarkan sebuah lagu yang langsung mencuri perhatian saya
Ku cari kamu dalam setiam malam, dalam bayang masa suram
Ku cari kamu dalam setiap langkah, dalam ragu yang membisu
Ku cari kamu dalam setiap ruang, seperti aku yang menunggu kabar dari angin malam
“Iki lagune sopo lik?”
“Payung Teduh. Apik yo?”
Dan itu adalah perkenalan saya dengan Payung Teduh. Penghunjung April 2012, di atas kereta Gaya Baru Malam.
***
Sebulan kemudian, lagu-lagu Payung Teduh selalu terdengar dari sudut kamar sebuah penginapan sederhana di kota kecil Tanjung Pandan, Belitung. Selain karena Payung Teduh menjadi satu-satunya band yang albumnya saya copy di laptop, musik yang diusung selalu mampu meneduhkan tiap keresahan yang muncul.
Dalam malam-malam sepi di tanah jauh tanpa kawan, Payung Teduh selalu menjadi teman setia kala saya berkutat dengan setumpuk deadline. Tiga minggu penuh lagu-lagu Payung teduh saya putar tiap malam dan menjadi semacam lulaby. Di tengah segala tekanan, kebimbangan, dan keresahan, musik Payung Teduh yang berbalut nuansa vintage dan klasik selalu menjadi penenang. Namun kerap pula liriknya yang puitis membuat saya terkapar kesakitan menahan rindu yang semakin dalam “Di malam hari menuju pagi, sedikit cemas banyak rindunya”.
Belum lagi deretan sms dari Mas Pacar dan kawan-kawan dekat “Kangen kamu. Cepet pulang,” semua makin menambah gumpalan rindu. Di malam-malam galau itu biasanya saya sms Faa dan berakhir dengan ujung bibir yang melengkung naik karena dia selalu menjawab apapun dengan absurd dan konyol. Akhirnya 3 minggu terlampaui dan saya kembali ke rumah.
Tak sampai 3 bulan dari perkenalan pertama saya dengan Payung Teduh, band itu kembali menjadi penenang kala saya memutuskan untuk melepaskan apa yang selama ini saya genggam, memilih pergi ketika bertahan hanya akan saling menyakiti.
Lantas, Faa, Mbak Rina, Ika, Izah, dan Yula mengajak saya mengunjungi Seruni. Di tengah malam bertabur bintang dan suara ombak, Cerita Tentang Gunung dan Laut menjadi soundtrack yang mengiringi tiap kesah yang dibagi.
Aku tak pernah melihat gunung menangis, biar pun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa, biarpun kesejukan bersama tariannya

***
13 Oktober 2012, 3 hari jelang ulang tahun Faa yang ke 24, Payung Teduh mengadakan konser di Taman Lumbini Borobudur. Sebenarnya bukan konser Payung Teduh, melainkan acara bertajuk Solarizing Borobudur yang diadakan oleh Green Peace Indonesia dan Payung Teduh menjadi bintang tamu. Saat itu kami sudah bersepakat hendak datang ke Borobudur. Namun entah karena alasan apa (saya lupa), kami berdua akhirnya batal datang.
Semalam, 18 Oktober 2013, 2 hari setelah ulang tahun Faa yang ke 25, sehari setelah 40 hari Faa, Payung Teduh kembali konser di Purna Budaya UGM. Dan saya untuk pertama kalinya menyaksikan penampilan Payung Teduh secara live.
Di buka dengan “Ku Cari Kamu” ingatan saya langsung mundur setahun ke belakang, mengingat perjalanan di atas kereta kala senja bersama Faa dan bagaimana dia mengenalkan lagu itu. Di tengah deru suara kereta, kami berbagi headset di sambungan gerbong sambil melihat Gunung Lawu di kejauhan. Lantas dia berujar “Romantis ngene kok yo ro kowe yo, Su!” dan saya hanya terbahak.
Kamudian lagu demi lagu dimainkan, mulai dari Angin Pujaan Hujan, Cerita Tentang Gunung dan Laut, Rahasia, Menuju Senja, Tidurlah, Untuk Perempuan yang Sedang Tidur di Pelukan, Berdua Saja, Resah, dan ada lagu baru yang saya belum tahu judulnya.
Mungkin ini adalah konser paling emosional yang saya rasakan. Tiap lagu selalu membawa ingatan saya menuju Faa. Bahkan di lagu Resah yang dinyanyikan bersama-sama tanpa iringan musik akibat gitar Is sempat mengalami masalah, saya hampir menangis. Ini lagu favorit Faa dan entah kenapa saya merasa Faa sedang turut serta menyanyikan lagu ini di samping saya “Aku menunggu dengan sabar, di atas sini melayang-layang, tergoyang angin menantikan tubuhmu”
Belum lagi ketika lagu Untuk Perempuan yang Sedang Tidur di Pelukan dimainkan. Saya dan Mbak Rina hanya saling lirik. Saya ingat, Faa suka dengan bagian “Sedikit cemas banyak rindunya” dan terkadang diplesetkan menjadi “Sedikit cemas, banyak galaunya”.
Jika tidak ingat bahwa malam itu saya berada di tengah konser, mungkin saya sudah menangis tersedu. Harusnya, semalam saya tidak hanya bersama Mbak Rina, namun juga ada Ika dan Faa. Bisa jadi konser semalam menjadi perayaan ulang tahun Faa ke 25 yang terlambat 2 hari, lantas sesudah konser kami akan makan-makan di suatu tempat.
Kami juga akan berteriak dan bernyanyi bersama-sama sambil melakukan hal-hal konyol seperti biasa kala berkumpul. Namun Tuhan berkehendak lain. DIA memanggil Faa pulang lebih dulu dengan caraNYA yang tak pernah kami duga. Dan semalam, adalah 40 hari lewat sehari kepergiannya. Fa, nada ke empat itu sudah hilang menjauh dan tak kan pernah kembali.
Semalam, meski tidak ada sedikit pun suara yang keluar dari mulut akibat radang tenggorokan, saya tetap berusaha menyanyikan lagu demi lagu. Bernyanyi dalam sunyi. Semoga kau di kesunyian sana mendengarnya, Faa.
Faa, terimakasih ya telah mengenalkan saya pada Payung Teduh. Saya janji, kalau Payung Teduh konser di Jogja lagi sebisa mungkin saya akan selalu melihatnya, lantas saya tuliskan cerita untukmu. Faa, kini kami telah benar-benar mengikhlaskan kepergianmu. Melangkahlah dengan tenang ya.
524657_10201108760348971_94824648_n
Nanti, kita akan bertemu lagi di tempat tinggi.
Oya, semalam juga ada FSTVLST, dia nyanyi lagu “Menantang Rasi Bintang”. Ah aku tau, kau pasti menyanyikan ini keras-keras untuk kami dari surga sana. Iya kan?
Hidup itu sekali dan mati itu pasti, bisa jadi nanti atau setelah ini
Coba tulis ulang lagi, yang sejatinya kau cari
Maka sudahilah sedihmu yang belum sudah
Segera mulailah syukurmu yang pasti indah
Dan berbahagialah, bahagialah…
Sudahilah sedihmu yang selalu saja menantangmu.

Selasa, 26 November 2013

For The First Time, Let Me Introduce Myself

Sebelumnya perkenalan dulu mungkin, nama gue Reynaldy, kalian bisa manggil gue apa aja asal jangan B*ngs*t M*nyet atau apapun sebutan yang negatif, sebagian orang sih ada yang manggil gue Lele, entah dari mana asalnya panggilan itu, tapi panggilan itu udah ada sejak gue di TK. Jadi ceritanya pada dahulu kala gue dipanggil temen temen gue itu Rey, tapi salah satu temen TK gue cadel, gabisa ngomong huruf R, jadilah dia manggil gue Le le terus, sampe sekarang akhirnya nama lele jadi nama ga asing buat gue. Tapi sebenernya bukan itu yang mau gue ceritain disini, gue disini mau simpulin semua hal yang pernah gue alamin dan akhirnya itu jadi sebuah kesadaran gue lebih tepatnya, dan semoga aja bisa jadi bahan fikiran kalian kalo mau ngelakuin suatu hal :))
Oke singkat perkenalan gue tadi, gue perjelas lagi mungkin, nama gue Reynaldy, gue lahir dipinggiran kota, ya kota yang menurut gue banyak ngasih gue pengalaman, baik, buruk, seneng, dan susah. Ya ini lah tempat gue :) gue lahir dari keluarga biasa, bukan dari golongan politisi, entertain, maupun orang orang penting, cuma masyarat biasa yang sering tertipu oleh muslihat pemerintah yang menjanjikan janji janji busuknya :)) . Masa kecil gue juga biasa aja kaya anak normal lain, gue mabok, ngerampok, dan menipu. #eh sorry typo :)) engga lah, gue emang bandel dan gue juga pernah ngelakuin hal kriminal, tapi yaudahlah don't look back :) yang terpenting itu siapa kita sekarang, bukan siapa kita sebelumnya, #kaya gitu sih menurut buku yang gue baca ditoko buku waktu istirahat ngitung duit hasil nemu dijalan. Oh iya lanjut lagi, masa kecil gue biasa biasa aja ga ada yang spesial, begitupun masa remaja gue biasa banget kaya anak remaja lain, jatuh cinta, nyoba nyoba ngeroko pokoknya sebagian dari kalian yang pernah remaja pasti ngalamin deh :)) tapi khusus yang kelahiran tahun 90an aja mungkin.
Karna jaman semakin maju teknologi canggih pun bermunculan, dan gue salah satu orang yang selalu ketinggalan update tentang kemajuan teknologi, ya seperti yang gue bilang tadi, gue lahir di keluarga sederhana biasa, ga mudah buat nurutin kemauan kita sendiri kalo ada suatu hal lain yang lebih penting belum terpenuhi, contohnya dulu waktu gue SD muncul yg namanya PS 1, banyak anak anak punya, tapi gue belum sempet milikin itu, justru gue baru megang yg namanya Nintendo/Sega, akhirnya muncul lagi PS 2, semua anak pengen dan bahkan ada yg udah punya, tapi saat itu gue justru baru ngerasain yang namanya PS 1, itu yang gue maksud selalu ketinggalan update teknologi canggih, bahkan sampe sekarang diumur gue yg udah mau siap lepasin gelar pelajar pun masih kaya gitu :)) sedih sih tapi mau gimana lagi ? Ini yang tuhan kasih ke gue melalui perantara orang tua gue, gue ga nyalahin mereka atas hal hal tersebut karna ya emang ini yang tuhan kasih :) justru itu jadi bahan fikiran gue kedepannya supaya gue bisa lebih baik dan memperbaikin hal hal seperti itu terjadi lagi. Banyak yang gue suka, banyak yang gue minatin tapi ya gue fikir fikir lagi sebelumnya, karna hal tadi :)
Makanya setiap gue punya temen baru, gue liat dan gue tau kehidupannya lebih baik gue selalu bilang, "Enak lu bisa gini" "Enak lu bisa ngerasain begini" Gue ga iri, ya emang si ada fikiran "coba gue kaya gini" tapi saat itu juga gue mikir, "Insyallah gue bisa lebih dari ini suatu saat, allah ada buat gue" :) I belive there is a god besides me, hear my prayer, and will certainly grant, Amiin :)
Oiya sekedar saran aja nih berhubung banyak yang ga bisa manfaatin rezeki yang dikasih tuhan tadi, gue cuma ngingetin buat jadi pertimbangan aja, ga perlu ditanggepin juga ga masalah, karna ini yang gue lakuin, semoga aja ada yang bisa termotivasi, tapi gue bukan motivator nih bro -__- sekedar sharing sharing aja, jadi intinya gini, kita emang masih muda dan masa muda emang masa yang paling enak seumur hidup, tapi cobalah gunain juga masa muda kita jangan cuma manfaatin yang ada disekitar kalian aja (Keluarga,Temen,Dll) lakuin lah hal hal positif, bandel wajar, gue juga bandel, tapi kontrol juga lah perilaku bandelnya inget dan bersyukur sama hal LEBIH yang dikasih tuhan, kalian beruntung karna tuhan ngasih kelebihan material yang cukup, gue juga bersyukur walau cuma hal hal seperti tadi yang gue dapet, karna gue juga ga boleh ngeluh, soalnya masih banyak yang dibawah gue :) Inget satu hal yang paling penting itu cinta dan kasih sayang orang orang terdekat, entah keluarga, temen, sodara dan yang lainnya, karna cinta hati kita bisa ngerasa tenang dan aman, jangan lupain jasa orang tua terutama IBU, she's the real superhero and just with her we can always feel the endless love FOREVER, emang sih munafik juga kalo ada yang bilang cuma butuh cinta dibanding harta, 2013 bro bentar lagi 2014 Samsung galaxi S4 sama iphone gabisa dibeli pake cinta :)) tapi cinta orang tua jauh lebih berharga dibanding Samsung S4 sama iphone.
Mungkin itu aja postingan pertama gue, Yang pasti hidup ini indah, kalo kita ngejalaninnya juga ga ngeluh percaya tuhan, ingat cinta orang tua dan orang disekitar kalian, Dimana ada cinta, disitu ada kebahagiaan :) inget sekali lagi kebahagiaan bukan bisa milikin Samsung S4 sama iphone. Love your god, love your parent, love your family, love yourself and you will feel happy unceasing :)